Metode Amenorhea Laktasi, Menyusui Supaya Tidak Hamil Lagi!

Menyusui sebagai salah satu metode KB alami

Metode Amenorhea Laktasi adalah salah satu KB alami yang efektivitasnya 98% jika dilakukan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Metode ini cukup mudah, aman dan tanpa efek samping bagi ibu menyusui. Namun masih banyak ibu yang belum memahami syarat kunci supaya KB MAL ini berhasil. 

KB MAL secara harafiah mengandalkan proses menyusui (laktasi) yang membuat ibu tidak menstruasi (Amenorhea). Seperti kita ketahui, saat kita menyusui ada 2 hormon yang bekerja dalam tubuh yaitu : Prolaktin dan Oksitosin. Kadar prolaktin yang tinggi dalam tubuh akan membuat otak melepaskan inhibitor yang membuat kadar estrogen rendah. Jika kadar Estrogen redah maka tidak akan ovulasi dalam tubuh. Jika tidak ada ovulasi maka tentunya tidak ada sel telur yang akan dibuahi oleh sperma saat terjadi hubungan seksual. Intinya, ibu tidak akan hamil karena tidak subur. 

MAL dapat dilakukan oleh semua ibu menyusui kecuali mereka yang mengidap HIV AIDS (karena biasanya ibu tidak menyusui) dan ibu dengan TBC (karena tidak menyusui secara langsung). Meski begitu ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan supaya MAL dapat berhasil dengan baik :

1. Ibu belum menstruasi
MAL tidak bisa lagi dilakukan jika ibu sudah mengalami menstruasi setelah masa nifas selesai karena menstruasi merupakan tanda kesuburan/ovulasi pada ibu sudah kembali. Flek di 6-8 minggu pasca persalinan masih dianggap darah nifas, namun setelah itu sudah dianggap menstruasi.

2. Ibu Menyusui Bayi setiap 2-3 jam sekali.
Supaya MAL berhasil ibu harus menyusui bayinya secara on demand setiap 2-3 jam sekali baik itu pagi maupun malam. Hal ini supaya kadar prolaktin dalam tubuh tetap tinggi. Pada ibu yang bayinya sudah memiliki jam tidur lama saat malam (tidur lebih dari 4 jam saat malam) maka bisa jadi gagal menggunakan MAL karena otomatis frekuensi menyusui jadi berkurang. Itulah sebabnya MAL tidak bisa digunakan pada ibu yang bekerja karena tentu frekuensi menyusui bayinya tidak bisa setiap 2-3 jam sekali.

3. Bayi berusia kurang dari 6 bulan
Nah sebenarnya syarat nomor 3 masih berhubungan dengan syarat nomor 2. Bayi yang berusia 6 bulan tentunya sudah mendapatkan MPASI atau sudah diberi asupan nutrisi lain. Nah biasanya setelah bayi minumatau makan makanan lain maka frekuensi menyusu akan berkurang. Jika bayi masih berusia kurang dari 6 bulan namun ibu sudah menggunakan susu formula maka sama saja frekuensi menyusu bayi sudah berkurang sehingga MAL tidak lagi efektif. 


Ketiga syarat di atas wajib mutlak dipenuhi jika ingin berhasil menggunakan metode MAL. Jika ada satu saja syarat tidak dipenuhi maka MAL tidak lagi efektif untuk mencegah kehamilan dan memiliki resiko gagal. Sebaiknya ibu juga mulai memikirkan metode KB lain yang tidak mempengarusi ASI seperti IUD, Kondom, Suntik 3 bulan, pil menyusui maupun Implant. 

Selamat berKB!

0 komentar:

Post a Comment

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)