Salah satu toko di Amsterdam.

Sebenarnya hampir setiap bulan di tanggal cantik, beberapa e-commerce mengadakan sale besar-besaran. Misalnya  9/9, 10/10, 11/11 dan yang baru akan datang 12.12  -puncak segala sale- karena 12 Desember dinobatkan sebagai Hari Belanja Online Nasional a.k.a HARBOLNAS.

Sebagai Hari Belanja Online Nasional, bisa dibayangkan dong betapa besar sale yang akan ditawarkan oleh ratusan e-commerce, mulai dari toko buku, elektronik, hingga kecantikan. Bisa dibayangkan juga betapa banyak orang yang akan berpartipasi untuk memperebutkan sale dan biasanya barang yang didiskon itu habisnya hanya sekejap mata. Oleh sebab itu untuk menyambut 12.12 sebagai orang yang hobi banget belanja online, kali ini aku mau bagi tips ala-ala supaya belanja kamu di 12.12 nanti sukses! Yuk disimak yuk!

1. Menentukan Budget
Seperti yang pernah aku tulis di sini, menentukan budget itu super penting. Selain untuk menakar berapa sih batas kemampuan financial kita, budget juga berfungsi untuk menjaga supaya keuangan kita nggak bocor. Jangan sampai habis belanja Harbolnas kita malah jadi makan nasi pake garem. Budget yang ditentukan sih terserah ya mau berapa, yang penting jangan sampai mengganggu cashflow kita. Lebih bagus lagi kalau budget ini sudah dipersiapkan/ditabung sejak jauh-jauh hari.

2. Membuat Daftar Belanjaan
Setelah menentukan budget, langkah selanjutnya adalah menentukan apa yang mau dibeli dengan budget segitu. Kenapa nggak bikin daftar dulu baru nentuin budget? Karena kalau nurutin keinginan, semua aja bakal pengen dibeli dan masuk daftar belanjaan. Kalau pakai budgeting dulu, mau nggak mau kita akan terpaksa memprioritaskan apa yang penting dan butuh dibeli. Kalo kata senator filipina sih, Everything you dont need is expensive. Ya iya juga sih, kalau nggak butuh trus beli akhirnya juga bakal nggak dipakai kan? Ngganggur kan? Akhirnya pemborosan. Itulah mengapa penting banget bikin daftar belanjaan yang harus dan wajib dipatuhi saat belanja. Kalau perlu bagi yang udah nikah saat bikin daftar ini konsultasi juga sama pasangan, misal "Kalau nanti ada kulkas diskon 99% mau dibeli nggak?" Jangan sampai pas Harbolnas kita baru diskusi, yah keburu habis dong nanti barangnya kalau ditinggal diskusi. 

3. Internet yang Stabil dan Kuota Internet yang Cukup
Namanya juga belanja online, jadi internet yang stabil dan kuota yang cukup adalah koentji. Apalagi nih saat Harbolnas biasanya traffic website akan padat merayap, ngalahin website sscn.bkn.go.id waktu pendaftatan cpns. Jadi internet stabil itu wajib, banyak banget kejadian ditunggu loading barang yang diincer udah sold out. Kalau perlu nih, ganti provider internet yang sinyalnya stabil di daerahmu atau duduk dibawah tower supaya internet lancar.

4. Ebanking
Kalau urusan pembayaran belanja online, ebanking menurutku yang paling praktis. Nggak perlu jalan ke ATM, nggak perlu ke alfamart atau indomart. Udah gitu kalau pakai yang rekening virtual kayak virtual accountnya Mandiri, BCA atau pakai BRIVA gitu biasanya konfirmasinya lebih cepet. Nah tapi jangan karena belanja online pakai ebanking bayarnya enak banget tinggal pencet-pencet, belanjanya jadi keasyikan dan lebih dari budget ya. 

5. Alarm/Pengingat
Biasanya sale di Harbolnas itu ada batas waktunya, misalnya diskon produk elektronik dari jam sekian sampai jam sekian, atau kalau flash sale misalnya dari jam sekian sampai jam sekian. Gunanya alarm/pengingat di sini supaya kita nggak ketinggalan, apalagi buat ibu-ibu banyak kerjaan kadang bisa terlupa kalau nggak dipasang alarm. Lebih bagus lagi kalau alarmnya dinyalakan 20-15 menit sebelumnya jadi ada waktu dikit lah buat persiapan.

6. Doa
Dalam acara rebutan diskon entah itu di mall maupun saat Harbolnas, faktor keberuntungan itu tetep perlu. Bayangin kalau misal udah dapet barangnya, udah dimasukin keranjang, tinggal check out, eh internetnya mati. Sakit tak berdarah itu pasti ya kan. Maka sebaiknya tetap berdoa supaya kita kebagian sale barang yang kita butuhkan dan keberuntungan selalu ada di pihak kita!

7. Waktu Khusus
Biasanya saat Harbolnas, barang yang didiskon habis-habisan itu jumlahnya nggak banyak, sedangkan peminatnya buanyak. Jadi bisa aja tuh pas lagi mau belanja, kamu tinggal melirik gebetan yang lewat barang yang kamu incer langsung habis. Galau yak? Nah daripada gebetan nggak dapet, belanjaan juga nggak dapet silahkan sisihkan waktu khusus buat belanja. Bagi yang sudah punya anak, anaknya bisa dititip dulu sama suami, atau belanjanya pas si anak tidur. Sehingga waktu belanja kita bisa lancar jaya tanpa hambatan.

8. Manfaatkan Cashback dengan Shopback
Halaman utama shopback

Apa itu Shopback?? Shopback adalah suatu aplikasi yang akan memberikan kita sejumlah cashback berupa uang yang bisa dicairkan setelah beberapa waktu tertentu apabila kita belanja di ecommerce yang sudah bekerja sama dengan shopback. Jumlah cashbacknya macem-macem, antara 1% sampai dengan 10% , bahkan bisa lebih apabila ada promo.

Sebagian kecil ecommerce di Shopback

Cara kerjanya juga gampang banget kok, kamu cukup download aplikasi shopback disini, lalu setelah itu kamu registrasi akun. Setelah punya akun, biasakan belanjanya lewat shopback, di shopback nanti ada link ke ecommerce yang kita mau. Misalnya mau belanja di shopee, jangan langsung buka aplikasi shopee. Buka dulu aplikasi shopback - pilih shopee - belanja - selesai belanja - dapat cashback deh di akun shopback. Oh ya kalau kamu download shopback lewat link ini, kamu akan dapat welcome poin senilai 25 ribu rupiah! Mayan kan. Nah nanti kalau dirasa uang di shopback udah banyak silahkan dicairkan, nanti uangnya akan ditransfer ke rekening kita. Meski dikit, kalau lama lama ditabung kan jadi banyak juga toh? Nah makanya cobain shopback.

Jadi aplikasinya bukanya lewat shopback.


Nah begitulah kira kira tips ala ala buat menyambut Harbolnas. Selamat belanja, jangan kalap ya!
Rindu dan Bandara : Perpaduan tepat untuk jiwa yang merindu.


Sebagai orang yang pernah merasakan Long Distance Relationship, Long Distance Marriage dan hidup serumah sama suami kalau ditanya mana yang paling membahagiakan tentu saja jawabannya adalah tinggal bersama suami. Tapi sayangnya hidup tidak semudah itu, Ferguso. Kadang ada hal-hal diluar kendali dan kuasa kita yang kita tidak punya pilihan lain selain menjalani.

Seperti kepingan uang logam yang punya dua sisi, setiap hal dalam hidup ini pasti juga punya sisi positif - negatif, suka-duka, untung- rugi, you name it. LDR juga sama aja sih, mau dibuat senang bisa, dibikin kayak neraka juga bisa banget, tergantung dari sisi mana kamu mau melihatnya.

Sukanya LDR itu waktu mau ketemu, aduh rasanya deg-degan nggak karuan dan rindu rasanya meluap-luap. Prikitieww~ LDR juga mengajarkan kepada kita bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar, bagaimana cara menyelesaikan masalah, bernegoisasi ketika jarak jauh membentang, mengajari kita untuk berani percaya kepada pasangan, dan tentu mengajari kita menabung. Karena LDR itu kadang berat di ongkos, sayang.

Dukanya? Yaaaah apa-apa harus sendiri. Mungkin bagi sebagaian orang, apa-apa sendiri itu masuk ke sisi positif LDR karena bisa menjadi sarana aktualisasi diri dan belajar mandiri. Tapi... Kalau aku sih No. Kemana-mana sendiri ketika hamil besar itu rasanya sedih, gendong anak sendiri kemana-mana ketika anak sakit itu rasanya ngenes, ada kalanya ibu - ibu itu perlu banget bersandar di dada suami sambil dipijitin. Sungguh! Dukanya lagi kalau ada yang nyinyir atau bertanya "Kenapa sih nggak jadi satu aja?" Itu di dada rasanya makjleb lho, even kamu maksudnya cuma bercanda aja. Ya kalau misal suaminya kerja ndik rig mosok istrinya mau dibawa? Kalau suaminya kerja di tambang batubara di tengah hutan kalimantan mosok anaknya mau diajak? Kalau dua-duanya PNS yang ditempatin di beda daerah mosok mau nyalahin Jokowi? Kalau dua-duanya masih harus kerja karena duitnya pas-pasan mosok suruh minta kamu? Jangan gitu sayang, hidup dan parametric value tiap pasangan itu nggak sama, jangan dipukul rata ya?

Sama seperti keripik mak icih yang levelnya banyak, ketahanan tiap orang juga nggak sama. Ada yang kuat LDR sampai berpuluh-puluh tahun, ada yang kuat LDR beda negara sementara ada yang beda kota masih satu pulau aja nangis tiap hari, ada yang harus selalu berada di samping pasangannya, ada yang ketemu setahun sekali aja nggak apa. Begitu juga kamu, aku, dia, mereka, (halah). Mau LDR atau nggak, itu yang bisa menjawab dan menentukan ya sebenarnya kita dan pasangan kita sendiri sih menurutku. Karena yang mau menjalani ya kamu dan pasangan kamu, bukan tetangga, teman, orangtua, mertua. Kalau ada apa apa dalam hubungan asmara ya yang galau kamu, bukan mereka.

LDR itu buatku sendiri nggak enak, kalau bisa memilih sih aku pilih nggak LDR. Ya gimana, kopi buatan suami aku itu enak, belum cerewetnya dia, belum wanginya dia kalo abis mandi, belum wajah tampannya kalau lagi serius baca laporan keuangan, ya aku kalau suruh milih ya jelas milih hidup bersama dong. Tapi sekali lagi, hidup kadang nggak semudah itu. Setidaknya bagiku ada tiga hal penting yang wajib dijaga, ditingkatkan, dan dipelihara saat menjalin hubungan Long Distance ;

1. Rasa Percaya
Rasa Percaya kepada pasangan itu super penting, tanpa rasa percaya LDR tidak akan berjalan lancar. Pasangan nggak angkat telpon? Kita bakal mikir dia selingkuh tuh kalau nggak ada rasa percaya, padahal bisa aja dia baru tidur. Membangun rasa percaya itu butuh waktu dan tentu saja segalanya dimulai dari diri kita sendiri. Kalau pengen dipercaya pasangan ya lakukan hal-hal baik yang tidak akan melukai hati pasangan. Dan rasa percaya ini akan sangat berhubungan dengan poin kedua : komunikasi.

2. Komunikasi
Jaman serba canggih kayak sekarang harusnya sih nggak ada masalah ya dengan komunikasi, kangen tinggal telepon, sibuk? Chat aja, pengen lihat muka? Tinggal video call. Cuma ya.. kadang komunikasi ini harus diusahakan, disempatkan, karena kadang karena asyik dengan dunia masing-masing jadi lupa deh nanya udah makan belum sama pasangan. Komunikasi ini salah satu sebab yang bikin LDR jadi kayak neraka dan berakhir penuh luka kalau nggak diperhatikan dengan baik. Banyak sekali masalah-masalah yang terjadi hanya karena gagal paham dan salah komunikasi. Terlebih bahasa lisan dan tulis itu kadang berbeda, belum typonya, belum kalau providernya jelek sinyalnya.

3. Kebersamaan
Namanya juga LDR ya, ketemu jelas jarang. Makanya ketika sedang ada waktu bertemu usahakan untuk menghabiskan waktu bersama, jalan-jalan kek, nonton kek, atau sekedar masak bersama di rumah. Jangan sampai udah jauh-jauh, eh sekalinya ketemu malah sibuk pegang gadget sendiri-sendiri. Usahakan saat bertemu ya melepas rindu sepuas puasnya.

Nah, kembali ke pertanyaan judul tulisan ini, apakah LDR itu worth it? Tergantung sih sebenernya. Tergantung value hubungan kamu dan pasanganmu, makanya jawaban pertanyaan ini bisa beda-beda antara pasangan yang satu dengan yang lain. Meski begitu, hendaknya sebelum memutuskan mau LDR atau enggak diskusikan dulu baik-baik segala sisi positif dan negatifnya dengan pasangan, biacaran semua kemungkinan yang ada termasuk back up plannya mau gimana. Ingat rindu itu berat, apalagi ditambah ongkos pesawat dan komentar-komentar tak sedap yang menyayat.

Semoga selalu bahagia ya! 
Susu kotak ftw!

Ternyata aku malah kelupaan belum cerita tentang masa-masa menyapih Keira. Padahal itu udah luama buanget, sejak anaknya belum jalan sampai sekarang anaknya udah bisa naik sepeda. Keira itu aku sapih waktu umur 11 bulan, iya akutu nggak kayak bunda yang nyapih anaknya diatas 2 tahun. Apalah akutu dibanding bunda yang sungguh ideal dan panutan ibu muda jaman sekarang :(

Etapi dengerin cerita aku dulu ya bunda, aku juga pengen banget bisa ngasih Keira ASI sampai 2 tahun full cuma sayangnya waktu itu nggak bisa. Jadi ceritanya waktu Keira usia 10 bulan, aku kena cacar air. Karena takut Keira ketularan, selama dua minggu itu aku nggak nyusuin Keira, nggak ketemu Keira meski aku ya di rumah aja. Rasanya kayak LDRan, bisa mendengar suaranya nggak bisa memeluknya. Galau aku jadinyaaaa~ Asupan ASI Keira ditahap ini masih tercukupi karena Puji Tuhan tabungan ASIku banyak banget, ASIku juga nggak bampet karena walau mengisolasi diri tapi aku tetap disiplin pumping tiap 3 jam sekali (walau ASInya dibuang). Ketika aku sembuh, aku balik nyusuin Keira lagi karena Keira cuma minum ASI Perah pas aku kerja, sedang kalau aku di rumah Keira menyusu langsung (Direct Breastfeeding). Drama pun dimulai, ternyata Keira jadi super posesif sama payudara ibunya. Mungkin karena dua minggu nggak netek kali ya, dia maunya cuma netek terus. Yang jadi masalah adalah ketika aku kerja dia jadi nggak mau minum ASI Perah, entah itu ditaruh botol, disendokin, atau dengan gelas. Pokoknya nggak mau! Maunya netek! Lama-lama aku perhatiin urine Keira jadi pekat, aduh mak aku jadi takut Keira dehidrasi. Akhirnya diputuskan Keira disapih, supaya dia move on beneran, nggak posesif dan yang paling penting mau minum lagi sehingga nggak dehidrasi

Apakah aku pernah dijudge? Oh sering bunda, apalagi kerjaanku motivasi orang buat ngasih ASI ke anaknya. Tapi justru karena aku nggak bisa kasih ASI selama 2 tahun, aku pengen yang lain bisa ngasih ASI buat anaknya sampai 2 tahun. Selain itu alasanku nyapih Keira juga supaya dia nggak dehidrasi, bukan karena akunya yang nggak pengen nyusuin Keira lagi. Makanya aku sih cuek mau dijudge yang kayak apa, because you dont know the truth. Gitu.

Aku sendiri memutuskan untuk menyapih tanpa dusta, semacam versi simple dari menyapih dengan cinta. Menyapih dengan cinta konon mempunyai banyak sekali sisi positif baik untuk ibu maupun untuk si anak, nah aku sendiri sebenernya alasanku menyapih dengan cinta cuma karena aku nggak mau bohong sama Keira. Iya, aku tuh pengen Keira tumbuh jadi anak yang jujur, terbuka dan percaya sama orangtuanya, nah maka dari itu aku berusaha ngasih contoh buat nggak bohong sama Keira dalam hal apapun. Ya gimana anak mau percaya sama orang tuanya ya kan, kalo kita aja suka bohong sama dia.

Proses penyapihan tentu pakai drama. Waktu itu aku bilang sama Keira, "Keira udah nggak usah minum ASI ya karena udah mau besar, Keira minum susu di botol aja ya." Trus dia sempat semalaman nangis, dan aku juga nangis dong di dalam kamar. Rasanya nyapih itu lebih sedih dibanding ditinggal gebetan deh, sungguh. Nah kali ini aku  mau sharing beberapa tips yang mungkin bisa berguna kalau ibu-ibu mau nyapih buah hatinya, oke here we go.

1. Jujur
Seperti yang aku bilang tadi, mengesampingkan semua keuntungan positif dan menyapih dengan cinta pada akhirnya kalau ingin punya anak yang jujur dan percaya pada orang tuanya ya kita harus jadi contoh buat si anak. Kasih obat pait di payudara, obat merah, itu sama aja bohong sama anak kita. Sama seperti kita yang suka jadi krisis kepercayaan kalo udah pernah dibohongi, anak juga begitu. Gimana dia mau percaya sama kita kalau kitanya aja suka bohong? Gimana dia mau jadi anak yang jujur kalau kitanya juga nggak kasih contoh? Sekarang mungkin belum terlalu menimbulkan masalah ya, tapi kelak ketika dia udah dewasa gimana kalau dia lebih memilih percaya teman-temannya dibanding kita? Padahal temannya bisa jadi malah lebih pembohong daripada kita.

Awal nyapih aku bilang karena Keira udah mau besar jadi minum susu di botol aja, apalagi kalau ibu baru kerja. Setelah sukses nyapih aku bilang, ASI di payudara udah habis (bilang sambil dipencet dong) dan sampai sekarang dia udah paham kalau ASInya ibu memang sudah habis beneran. Sudah nggak ada.

2. Konsisten
Tau nggak? Menyapih itu ternyata sakitnya kayak patah hati. Ada perasaan nggak rela, perasaan "kok waktu cepet amat berlalu", ada perasaan takut si anak nggak butuh kita lagi, ada yang 'hilang' dari hati. Setauku menyapih dengan cinta metodenya menyapih dengan perlahan : nggak nawarin ASI tapi juga nggak nolak kalau anaknya mau minta ASI. Jadi ketika si anak minta ASI, ibu yang memakai metode Weaning With Love (WWL) sebaiknya mengalihkan perhatian si anak, dengan kasih minuman lain, baca buku cerita, makanan, aktivitas lainnya, tapi jika gagal dan si anak tetap minta ya dikasih lagi. Cuma ingat tetap harus konsisten dihari esok, kalo si anak nggak minta ya jangan ditawari, kalo minta ya alihkan perhatiannya. Jangan karena si anak rewel, kita lalu nawarin ASI.

Nah kalo aku ternyata nggak bisa pakai metode yang itu, karena keira terlanjur super protektif. Ngasih ketika dia minta malah jatuhnya jadi kayak PHP, putus - dia ngajak balikan- balikan- putus lagi gitu terus sampai akhirnya dia nggak mau diputus. Jadi konsisten versiku adalah dengan sama sekali nggak meneteki Keira secara langsung, dia cuma minum ASIP aja. Kebetulan dia udah biasa minum ASIP ketika aku kerja, jadi prosesnya lebih smooth.  Tapi selalu ingat, metodeku ini nggak bisa diterapkan ke semua anak ya, karena tiap anak beda-beda.

3. Sabar
Ketika disapih si anak biasanya akan rewel, caper, manja, yaaaa kayak kita pas dulu diputus pas lagi sayang-sayangnya itu lho. Nah sebagai orang tua kita harus panjangin sabar kalau ngadepin anak yang begini. Ingat dia baru 'kehilangan' sumber kenyamanannya, jadi ya wajar kalau dia begitu. Sebisa mungkin kurangi ngomel, bentak, dan marah-marah. Limpahi anak dengan kasih sayang yang lebih dari biasa, curahkan perhatian penuh supaya dia merasa meski dia udah nggak netek lagi tapi kasih sayang kita tetap sama. Tenang bunda, proses caper dan galau si anak nggak akan lama kok, seiring berjalannya waktu dia akan move on juga.

4. Kerja sama dengan Partner
Sebelum menyapih bicarakan dulu hal ini dengan suami, dengan pengasuh anak yang lain (mbak, mertua, ibu) sehingga mereka tahu kalau si anak baru disapih. Tujuannya selain supaya mereka memberi suport ke kita dan menguatkan kita supaya tetap konsisten, juga supaya mereka bersikap lebih sabar kepada anak dan membantu mengalihkan perhatian si anak. Berdasar pengalaman, support system yang baik akan mempermudah proses penyapihan si anak.

5. Sapih ketika si anak dalam kondisi sehat
Ya namanya waktu disapih si anak pasti rewel, susah makan, nggak mau minum, nggak dapet ASI, jadi usahakan waktu menyapih si anak sedang dal kondisi prima. Jika menyapih dilakukan saat si anak sedang sakit, dia akan merasa lebih nggak nyaman, dan mungkin saja sakitnya jadi lebih terasa sakit, atau rewelnya jadi dobel-dobel.

Nah apapun metode yang digunakan untuk menyapih anak dan kapanpun waktu yang dipilih untuk menyapih anak (usia 6 bulan, setahun, dua tahun, tiga tahun) yang terpenting adalah si ibu juga ikhlas. Ikhlas ' melepaskan ' anaknya dan memahami bahwa ini memang adalah salah satu proses tumbuh kembang anak yang harus dilalui. Percayalah kita tetap bisa menjadi ibu yang baik walau sudah tidak menyusui lagi. Bagi yang masih menyusui dan kebetulan membaca tulisan ini, nikmatilah masa menyusui dengan segala tantangan suka dukanya karena suatu hari nanti masa-masa itu akan kita rindukan.

Silahkan share di komen tentang proses menyapih bagi yang sudah sukses, siapa tahu bisa jadi masukan dan dukungan semangat buat ibu-ibu yang lain ya!

With love,
Ibuk Keira. 
Taman Bunga Argosekar Gunungkidul

Dulu saat mendengar kata 'Gunungkidul' pasti yang terbesit dalam pikiran orang-orang adalah kata kekeringan, tandus, kurang air, ndeso, dan terpencil. Memang waktu aku kecil dulu PDAM di Gunungkidul lumayan sering macet sehingga berakibat beberapa daerah kesulitan air. Tapi itu dulu! Semenjak ada bantuan dari Jepang, PDAM di Gunungkidul sekarang lancar jaya dan Gunungkidul nggak kekeringan lagi. Hal itu tentunya berdampak positif pada pertanian yang ada di Gunungkidul. Jika sebelumnya masyarakat mengandalkan sistem tanam tumpangsari dan mengandalkan hujan, kini mereka bisa mengairi sawah dan ladangnya sesuka hati.

Wisata baru di Gunungkidul

Beberapa orang memanfaatkan kondisi ini untuk membuat tempat wisata baru yaitu wisata taman bunga. Tentu saja pemerintah Kabupaten Gunungkidul sangat mendukung hal ini karena sebagai salah satu tempat tujuan wisata di Yogyakarta, Gunungkidul kini memiliki tujuan wisata yang semakin bervariatif dan menarik bagi wisatawan. Kini Gunungkidul tak hanya punya pantai saja tapi juga tebing, air terjun, gunung api purba, hutan pinus dan yang terbaru taman bunga! Beberapa orang kadang tidak percaya, masak sih ada taman bunga di Gunungkidul? Emangnya tanaman bunganya bisa tumbuh di tanah tandus? Oh tentu saja bisa! Bahkan saat ini ada beberapa tempat wisata taman bunga di sepanjang jalan antara pantai Kukup - pantai Indrayanti, salah satunya adalah Taman Bunga Argosekar.

Gerbang Argosekar

Saat memasuki gerbang Argosekar kita akan langsung disuguhi pemandangan bunga-bunga yang cantik dengan aneka warna yang menarik. Mungkin bisa dibilang Argosekar adalah versi mini dari Taman Bunga Nusantara yang terkenal itu. Berbeda dengan taman bunga yang lain yang biasanya hanya menawarkan satu jenis bunga saja yaitu bunga Celosia Plumosa, Argosekar menyajikan suatu konsep taman bunga yang terdiri dari beberapa jenis bunga. Bunga yang ada di Argosekar diantaranya adalah Bunga Celosia Plumosa, Celosia Cristata,  Celosia Argentea, Gomphrena, Cosmos Caudatus, Bunga kertas aneka warna baik yang biasa maupun yang hibrida, Bunga Matahari, dll.
Salah satu sudut Taman Bunga Argosekar

Tidak hanya itu, Argosekar juga menyediakan aneka bibit bunga baik itu biji, tunas, maupun tanaman yang sudah tumbuh besar. Kita juga bisa bertanya kepada pemilik taman bagaimana proses menyebar benih hingga cara menanam tunasnya dan dengan senang hati pemilik taman akan menjelaskan kepada kita bagaimana cara menanam bibit bunga tersebut. Harga yang ditawarkan untuk bibit bunga pun cukup murah menurutku, dengan merogok kocek sebesar Rp 30.000 kita bisa mendapat sekitar 200-300 bibit bunga dalam bentuk biji. Cukup murah mengingat di Shopee harga bibit minimal Rp.10.000 rupiah/50 biji.  Jika beruntung kita bahkan bisa melihat secara langsung proses pembibitan bunga-bunga yang ada disana dan ikut belajar menanam.


Di Gunungkidul nih!
Nah buat yang suka berfoto, pasti akan bahagia foto di Argosekar. Selain karena lokasinya yang cantik dan menarik, di sini juga ada fotografer lokal dengan kamera ciamik dengan harga yang begitu terjangkau. Cukup dengan 10 ribu rupiah saja, kita sudah bisa dapat tiga buah file foto dengan kualitas baik karena kamera yang dipakai sekelas sony dan canon DSLR. Seluruh foto yang ada di blog ini semuanya di ambil oleh fotografer lokal yang ada di sana, enak kan tinggal datang dan foto doang. Cocok deh buat mempercantik feed instagram atau sekedar untuk kenang-kenangan.

Gaya sebebasmu, semaumu!

Soal harga tiket masuk, Argosekar hanya memasang tarif 5ribu/orang saja untuk berfoto dan berjalan-jalan sepuasnya di taman. Harga yang sungguh murah untuk pengalaman yang menarik, bayangin lho 5 ribu rupiah! Bahkan semangkok bakso aja harganya minimal 10 ribu sekarang. Lokasi Argosekar ini juga cukup mudah dicari, lokasinya terletak di Jalan Kukup - Indrayanti, di depan rumah makan Griyo wono. Jadi kalau kamu berniat jalan-jalan ke Gunungkidul, kamu bisa banget masukin Argosekar ke dalam itinerary kamu karena lokasinya searah dengan pantai-pantai di Gunungkidul. Memang kamu akan melihat banyak sekali taman bunga di daerah ini, tapi cuma satu ya yang bunganya beraneka rupa dan cuma satu yang punya nama ARGOSEKAR. Kalo masih bingung kamu bisa klik petanya disini

Nah gimana? Udah tertarik mampir? Jangan lupa share di sini ya kalau sudah mampir!

Taman Bunga Argosekar
Jl Kukup-Indrayanti depan rumah makan Griyowono
Htm : Rp 5.000/Orang
Instagram : @Argosekar
CP : +6281229329633 (Ibu Wastini)