Missha The First Treatment Essence

Masih dalam rangka mencari dupe FTEnya SK II and finally i found it!! Seneng banget deh, macem pengen nyanyi "Akhirnyaaaa~ ku menemukanmu.. saat raga ini.. mulai merapuh.. uwouwooo~" *langsung dipanggil audisi Indonesia mencari bakat* Nah, Sebenernya nih aku udah lama masukin Missha Time Revolution The First Treatment Essence ini dalam wish list tapi belum pernah kesampaian beli karena harganya lumiyin. Kan prinsipnya cobain dulu dari yang murah sapa tau cocok, karena kalo cocoknya ama skincare mahal kasian dompetnya bhihihik! Pada suatu hari pas mumpung duitnya ada dan lagi diskon akhirnya aku beli juga. Yeay!

Packaging
Harusnya ini masih ada tutupnya lagi, kecil gitu buat nutup bolongannya.

Missha datang dengan kemasan yang cukup elegan. Kardus luarnya berwarna silver  yang ada embossnya gitu, so cute. Sedang botolnya sendiri menurutku itu dari kaca ya. Cuma aku belum uji ketahannya kalau jatuh (sapa juga yang rela ngejatuhin, ntar kalo pecah gimana?). Botolnya bertutup ulir memudahkan untuk nuang ke kapas, dan ada tutup kecilnya lagi (tapi punyaku ilang) jadi aman dan bebas tumpah. But, menurutku missha ini nggak travel friendly karena geday gitu botolnya, walaupun kalau niat masih bisa kok dipindah ke botol yang lebih kecil.

Komposisi
Di kardus luar ditulis komposisinya apa, cuma kalau di botol tulisan korea aja. Komposisi missha ini antara lain; Sacharomyces Ferment filtrate, Bigida Ferment Lysate, Propanediol, Niacinamide, Polyquaternium-51, Ulmus Davidiana Root Extract, Betaine Amaranthus Caudatus Seed Extract, Pirper Methysticum Leaf/Root/Stem Extract, Beta vulgaris (Beet) Root extract, Phellodendrim Amurense Bark Extract, Cassia Alata Leaf Extract, Hydrogenated Lecithin, Sodium Hyaluronate, Pentylene Glycol, Water, Trehalose, Disodium EDTA, Hydrolyzed Corn Starvh, Adenosine, Ethylhexylglycerin, Butylene Glycol, Glycerin, Raffinose, Tromethamine, Acetic Acid, Lacyic Acid, 1.2-Hexanediol, Caprytyl Glycol, Hexapeptide-9 Phenoxyethanol, Potassium Sorba. Panjang banget ya komposisinya, tapi ampe jereng bacanya aku nggak nemu paraben di list. Mungkin dia memang nggak pakai paraben?Malah nanya, review macam apa inih? Kalau dari komposisi so far nggak ada bahan yang berbahaya untuk ibu hamil dan menyusui sehingga menurutku aman dipakai untuk ibu hamil dan menyusui.

Tekstur

Teksturnya watery dan cepat mereap

Teksturnya watery dan mudah meresap. Aku lebih suka pakai kapas dibandingkan langsung ditepuk-tepuk karena lebih merata. Karena bentuknya watery jadi dipakai sedikit aja sudah meresap kok. Missha ini juga baunya nggak menganggu dan cenderung soft baunya. Tapi kayaknya nih enak juga si Missha ditaruh botol spray buat semprot-semprot pas gerah . 

Klaim dan Performa
Sungguh menggiurkan, right?

Jadi konon Missha FTE ini punya fungsi :
- improvement of Moisturizing
- improvement of sleek skin texture
- improvement of bright skintone
- improvement if skin condition
- Synergi with next skincare step
Sungguh menggiurkan klaimnya! Semacam all in one product ya kan, hihihi Aku sampai nggak sabar buat segera pakai ketika missha ini datang. Di kerdus ditulis kalau Missha FTE dipakai setelah cleansing as a first step skincare, jadi missha ini memang berfungsi sebagi pre essence.

Setelah 21 hari memakai Missha FTE dibarengi The Ordinary Alpha Arbutin, my skin look better and i really love the result! Menurutku Missha ini memang berfungsi banget dan ngefek buat booster skincare selanjutnya. Aku merasa kulitku jadi bagus dan skincare yang aku pakai selanjutnya lebih terasa efeknya. Yah meski diawal aku sempet purging dan stress karena takut nggak cocok, akhirnya lama-lama sembuh dan kulitku jadi oke plus pori-pori jadi lebih rapat. Ini ya kondisi kulitku setelah 21 hari pakai Missha FTE 2x sehari plus pakai The Ordinary Alpha Arbutin setelahnya.
My skin after used missha and the ordinary

Missha FTE dijual seharga 375.000- 500.00 tergantung beli di mana. (Aku beli di Shopee) untuk kemasan 150ml. Agak lumayan memang harganya, tapi kalau bisa makenya ini awet banget kok. Bisa kali ya buat setahun.

Pros:
- Mencerahkan
- Melembabkan
- Memberi efek booster
- Merapatkan pori-pori

Cons :
- Nggak travel friendly, tapi masih bisa diakali dengan dipindah ke botol kecil.

Repurchase? ABSOLUTELY YES!

Disclaimer : All opinions and thought on everything feaured on this blog are entirely my own. People can be allergic to anything. I recommend that you patch test yor skin first time you use any of products.



KB : Keluarga Bahagia 

Disclaimer : Tulisan ini dibuat untuk pembelajaran bersama, mohon dimaafkan jika terdapat kata yang mengandung unsur pornografi. Tulisan ini diperuntukan bagi 18+ khususnya ibu menyusui.

Halooo-halooo apa kabar? Gimana liburannya? Asik? Masih pengen diperpanjang? Sama sih aku juga, kayaknya enak ya kalo bisa liburan teruus tapi gaji juga jalan terus *dikeplak* Nah mumpung masih hawa-hawa liburan yang biasanya berasa bulan madu buat kamu LDM (Long Distance Marriage) aku mau cerita-cerita soal KB yang aman buat ibu menyusui. Hayooo siapa yang belum merencanakan KBnya?

KB atau Keluarga Berencana adalah salah satu cara untuk merencanakan keluarga (lah?). KB biasanya menggunakan alat/cara yang dikenal sebagai kontrasepsi. Dari bahasanya aja udah bisa ketebak kan, Kontra + sepsi , pencegahan pembuahan. Nah kali ini aku bahas KB untuk Ibu menyusui dulu ya, karena kalau nggak menyusui sih KBnya lebih bebas. Kenapa sih mesti KB? Yang jelas untuk mengurangi resiko kehamilan. Ibu dengan 4 TERLALU memiliki resiko komplikasi lebih tinggi dibanding ibu yang tidak. Ini bukan terlalunya Rhoma Irama lho yaa, tapi 4 TERLALU Itu adalah :

- TERLALU MUDA dan TERLALU TUA, Persalinan dan kehamilan dengan resiko paling rendah untuk ibu dan anak adalah jika usia ibu antara 20-35 tahun. 
- TERLALU BANYAK, Persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya.
- TERLALU DEKAT, jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun.

Nah karena hal-hal diatas, maka sebaiknya berKB dulu ya Ibu-ibu. Supaya resikonya lebih rendah dan kita bisa dengan maksimal mengurus anak kita. KB apa saja yang bisa dipakai oleh ibu menyusui?

A. KB NON HORMONAL
KB Non hormonal tidak akan mempengaruhi kondisi hormon di dalam tubuh kita sehingga KB ini cenderung lebih aman. Meskipun demikian ada beberapa metode KB Non Hormonal yang memiliki angka kegagalan yang cukup tinggi. Keuntungan memakai KB Non Hormonal adalah kesuburan kita lebih cepat kembali dibandingkan jika kita memakai KB hormonal.

1. Metode Amenore Laktasi
Metode ini mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. Jadi kalau ibu menyusui bayinya secara full, maka otomatis akan terjsdi penundaan/penekanan ovulasi. MAL dapat dijadikan metode KB jika bayi menyusu secara penuh dan langsung (direct breastfedding) lebih dari 8x sehari, ibu belum haid dan bayi berusia kurang dari 6 bulan. Ketika bayi sudah mengenal MPASI maupun Sufor maka metode ini tidak bisa digunakan lagi meskipun bayi belum berusia 6 bulan. 

2. Metode KB Alami
Metode ini butuh konsistensi, kejelian, dan ketaatan yang tinggi. Ibu harus tau kapan masa suburnya, masa subur dapat diketahui dengan mengamati lendir yang keluar dari vagina (jika encer berarti subur), peningkatan suhu tubuh saat masa subur dan mengetahui tanggal serta siklus menstruasinya. Pasangan yang menggunakan metode ini harus menghindari bersenggama saat masa subur kalau tidak ingin hamil, vice versa

3. Metode Senggama Terputus
Metode ini adalah metode yang cukup tradisional dimana pria mengeluarkan penisnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Cara ini angka kegagalannya cukup tinggi, terutama jika tidak ada kerjasama yang baik dari suami atau jika suami mengalami ejakulasi dini.

4. Metode Barier/Kondom
Pinky kondom from BKKBN

Metode ini cukup efektif mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar (harap baca cara pakai di kemasannya hihihi) dan selama kondom tidak bocor/expired. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV. Namun perlu diperhatikan ada beberapa orang yang alergi terhadap latex/bahan dasar kondom. Jadi cek dulu apakah ibu alergi kondom atau tidak ya.

5. Metode IUD (Intra Uterine Device)
IUD dan Inserternya

Metode ini cukup efektif dan berjangka panjang. Metode ini juga dikenal sebagai metode 'spiral' karena jaman dulu IUD berbentuk spiral dan bisa dipakai seumur hidup. Saat ini IUD yang beredar di pasaran berbentuk seperti huruf T dengan kumparan tembaga pada kedua sisinya, dan bisa dipakai selama 4- 5 tahun. IUD tidak menganggu produksi ASI. Biasanya jika memakai IUD haid akan menjadi lebih banyak dari biasanya, namun tidak perlu cemas karena itu adalah hal yang normal. Sebagian orang takut pada proses pemasangan IUD, tapi percayalah prosesnya tidak semenyeramkan kelihatannya! Btw sekarang ada metode pemasangan pasca salin, jadi setelah melahirkan langsung dipasang IUD mungkin ibu bisa mendiskusikannya dengan dokter/bidan yang menolong persalinannya sehingga bisa dipasang langsung. Pssstttt aku pakai Metode yang ini lho! Dan aku sendiri nggak ada keluhan, haid lancar, dari suami juga tidak ada keluhan. 

B. METODE HORMONAL
Salah satu KB hormonal a.k.a suntik 3 bulan

Metode hormonal akan mempengaruhi hormon di dalam tubuh kita sehingga pada beberapa orang haid mereka akan terganggu. Gangguan haid yang di dapat biasanya berupa flek, atau malah tidak haid sama sekali. KB hormonal yang dapat dipakai oleh ibu menyusui adalah KB dengan hormon progesteron saja. Metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin saja adalah :
1. Suntik KB 3 bulan/ Suntik depo
2. Kontrasepsi pil progestin/minipil
3. Implan/susuk. 
Implan/susuk adalah metode KB progestin yang dimasukan ke bawah kulit. Biasanya di lengan bagian dalam, dan bisa dipakai selama 3-4 tahun. 

Kapan ibu menyusui sebaiknya mulai berKB?
Kalau misalnya ibu menyusui bayinya secara langsung (tanpa dipompa) dan eksklusif, KB dapat mulai dilakukan 6 bulan setelah selesai melahirkan. Namun jika tidak, KB dapat dilakukan secara langsung setelah melahirkan atau setelah masa nifas selesai. Gampangnya, ketika anak kita udah selapanan, aqiqahan, syukuran sebulanan,  maka itu adalah waktunya untuk berKB!

Nah sekarang udah ada kan gambaran soal KB bagi ibu menyusui, silahkan dilanjut diskusi dengan suami mau KB apa. Terus lanjut konsultasi dengan petugas kesehatan favorit ibu-ibu. Nah kalau ada yang mau ditanyakan lebih lanjut soal KB, feel free to contact me ya!