Source : google

Today, my beloved senior ask me to do some facial thing for free. I dont know why she ask me to do this, but absolutely i say yes. Believe or not it is my first real facial thing. Yeah, i am not kidding. I never do this before. Oke, the fact is i did facial a long time ago but i just did this with BA from Mustika Ratu (for free because i buy their product) not with beautician.

The reason i never do facial in beauty salon is because i am afraid. I always imagine the tools that they used is not sterile enough. I am overthingking, aren't i ? But its the truth. Now, when i have opportunity to try facial in my hospital specially in women's health clinic, I dont need to think twice too say yes because i am really sure they use sterile tools.

So, this day after maternal class i do the facial-thing. First, the beautician clean my face use some cold cleanser, then she scrubing my face. Its feel fresh in my skin. She put cream in my face then massage my face, I try to remember the way she doing this but absolutely i am failed (because i am feeling sleepy). After that, she use i-dont-know-what-the-name-is tool to clean my comedos. I hate this part, because its very very hurting me! I repeat in my mind the words "beauty is pain" and try to forget the pain. I wonder how people can survive do facial once a month or once a week? because i feel like i will die. I questioningly my self, will i do this again? Do i need this treatment? The fact that i wanna getting married slap my face, of course i need this treatment even though its only before i getting married. Deep inside my heart i still prefer do peeling and maskering by my self. 

FYI, I decided to scrubing my face and then use mask twice a week for my prewedding treatment. I usually use shea sell peeling and bengkoang mask from mustika ratu (maybe someday i will review this product in my blog). I always double clean my face first before use shea shell peeling, wait for 5 minutes and then scrubing my face slowly. I put the mask after i clean the scrub and wait for 20 minutes before i clean the mask from my face with warm watter.  My skin become brighter and smoother after i do this home face treatment.
My favourite peeling

Bengkoang mask

Now, as a bride to be i decide to do facial once a month in WHC. Maybe my wedding just an excuse to do more and more treatment and buy more and more skincare (sorry, my fiancee! :p) or maybe its just the beginning i have more attention to my self. I wish i have a healthier glowy skin and be more concern about it.

Finnally, this is first time i write my story in english. Forgive me if i made a lot of mistake because i am still learning. Feel free to tell me if you think i made some mistake, smart people learn from their mistake, don't they?

Penting nggak sih foto priwed itu? terus ntar kalo udah selesai acara nikahannya foto priwednya buat apa?Bagusan foto indor atau outdor sih?

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan galau standart caten, kenapa? karena buat caten pelit hemat kayak aku, budgeting itu amat sangat penting. Budget buat foto priwed ini bisa dibilang lumayan (apalagi kalau priwednya diluar negri, di dalam jet pribadi ala syahrini), kecuali kamu punya pohon uang menurutku sih priwed di luar negri itu agak too much ya secara kebanyakan foto priwed hanya akan teronggok di gudang tergantikan oleh foto pernikahan dan foto bayi hasil karya setelah menikah. Tapi kalau kamu merasa mampu, priwed di luar negri mah memang keren, prestige dan bisa sekalian piknik plus shooping.

Balik lagi ke pertanyaan awal, penting nggak sih foto priwed itu? penting atau nggak itu tergantung calon pengantinnya itu sendiri. Kalau kamu mau mengundang banyak orang, nikahan di gedung, foto priwed ini penting. Kenapa?karena guna foto priwed kan sebenarnya buat menunjukan wajah si pengantin kayak "Ini lho yang nikah..", nggak lucu kan kalau kamu kasih undangan ke orang dan orangnya nggak tahu wajah kamu (apalagi kalau yang di undang temennya, temen bapak kita) atau malah pas mau ke resepsi tamu kita salah masuk gedung karena nggak tahu kita yang mana. Tapi kalau kamu yakin yang kamu undang tahu kamu, kamu merasa nggak butuh dokumentasi pra marriage dan kamu nggak narsis kayak aku foto priwed bisa jadi prioritas kesekian.
Karena aku anaknya narsis tentu saja aku kudu foto priwed, muahahahaha nah yang bingung adalah mau dipaain tuh foto abis nikahan? untung cami kasih pencerahan, ditata sedemikian aja buat dekorasi rumah. Wah aku langsung iseng liat pinterest dan emang di luar negri sana udah banyak dekorasi rumah pakai foto. Kebetulan aku nggak suka foto ribet pakai gaun pengantin di sawah atau di pantai, aku lebih suka foto simple yang punya cerita. Foto yang kalau dilihat 40 tahun lagi masih bermakna dan bukannya malah annoying. Karena alasan itu aku memilih untuk foto outdor, tapi karena ibu suri kekeuh harus ada foto yang formal maka di salah satu sesi aku pakai kebaya.

Jadi mau tahu perjalanan priwedku? aku priwed di Jogja kota kenangan, lama priwed dua harti. Maklumlah kalo setelah itu aku jadi tepar dan di rawat di rumah sakit karena DB. Tapi setelah lihat hasil fotonya semua terasa nggak sia-sia. Thanks to mas arif (portfolio mas arif bisa dilihat di sini) dan mas agung (portfolio mas agung bisa dilihat di sini) yang sudah rela dua hari muter-muter nurutin aku. Maaf kalo kemaren bawel hehehe

1. Benteng Vredenburg
Mungkin waktu lihat ada cewek cantik di foto radar pak satpam langsung menyala :P

Aku selalu ingin foto di sini, yah soalnya aku kan pecinta museum dan bangunan kuno. Disni sekali priwed kita harus bayar ijin foto sebesar 150-200rb untuk uang keamanan. Kebetulan sehari sebelum priwed waktu survey lokasi aku dan cami ketemu mas-mas yang lagi moto model disana dan waktu iseng kutanya bayar berapa masnya bilang gratis. Aku langsung ilfeel sama pak satpam, kok jahat sih yang model gratis yang priwed harus bayar!! akhirnya hari berikutnya kita nekat ke vredenburg buat foto priwed tanpa bayar ijin foto dulu, baru dapet beberapa jepretan udah ada satpam nyamperin dan minta kita bayar ijin. setelah diskusi sama mas tukang foto kita sepakat buat pindah lokasi aja daripada bayar di sana. Aiih.. sampe sekarang masih kesel kalo inget kejadian hari itu. 

2. Stasiun Tugu
Nggak kayak mau bunuh diri kan?

This is my favourite picture.

Dari benteng vredenburg kita ke stasiun tugu. Tadinya nggak kepikiran sih konsep foto di rel kereta api, takut dikira mau bunuh diri. Tapi syukurlah mas fotografer bisa mengemas foto di sini dengan baik dan artistik. Foto di stasiun tugu gratis, cuma harus punya mental baja karena banyak orang lewat dan kadang ngliatin. waktu itu tempat pengambilan fotoku di rel yang paling ujung yang biasa buat parkir kereta jadi nggak mengganggu dan nggak takut ketabrak kereta. Pengambilan foto di sini cukup lama dari sore sampai matahari tenggelam, itulah untungnya kalo mas tukang foto pecinta senja juga. Bakal ada foto priwed dengan background langit yang bagus.

3. Hotel Dafam Yogyakarta
Beautiful sunrise, beautiful couple.

Alasan nginep dihotel ini ada tiga, satu karena ada diskon waktu beli vouchernya di internet, dua karena dekat dengan taman sari, tiga karena ada roof topnya! iya, setelah malam sebelumya kita hunting sampai malem banget, paginya pun kita wajib bangun pagi demi mengejar sunrise. Sekali lagi bersyukur mas arif dan mas agung baiknya sejuta, pagi-pagi mau bangun demi sunrise! Foto di sini gratis kok, kamu cuma perlu nginep di dafamnya. 

4. Taman Sari


Taman sari sengaja di pilih untuk sesi foto berkebaya, nggak lucu kan kalau pakai kebaya tapi fotonya di pantai? Taman sari adalah tempat para selir dan permaisuri raja mandi sambil dilihatin sama sri sultan. Pas aku foto priwed di sini banyak bule -bule yang penasaran dan minta foto bareng udah berasa artis aja . Seneng rasanya mereka mengagumi kebaya sebagai baju tradisional indonesia dan ngasih doa yang bagus-bagus buat aku dan cami. Sempet nguping si guide bilang ".... they like to take a preweeding shoot here because they believe if they take a picture here, their love will last forever.." Amin deh pak Guide! foto di sini bayar 250k udah termasuk semua kru, foto tanpa batasan waktu dan boleh di semua lokasi. Worth it sih menurutku. Oh ya saran aja, kalau kamu foto pakai heels jangan lupa bawa flats shoes karena sungguh jalannya jauh dan capek.

5. Hutan Bunder (Tahura)
Coco bear!

Sesi foto di sini dalam rangka mampir sebelum pulang kerumah. Temanya asal aja, yang penting aku pakai flower crown ala ala peri hutan hahahahaha biasak sindrom princess melanda.  Foto di sini gratis, tapi mesti ijin dulu sama yang jaga. Untung aku punya kakak yang tinggal di daerah sana jadi ya ijinnya gampang. Kalau sore di sini banyak orang pacaran, jadi gaya yang mesra aja biar mereka kepengen. Hitung-hitung bantuin si cewek modusin cowoknya biar cepet dilamar #eh 

6. Mercusuar Jembak Indah


Mercusuar ini ada di sebelah timur pantai baron. Disana ada tebing tinggi dengan pemandangan yang oke. Biaya naik mercusuar 5k saja, tapi aku terlalu takut buat naik ke atas. Jadi kita cuma ambil foto di pinggir tebing, untung dapet sunset yang bagus banget!

7. Pantai Sepanjang



Pantai sepanjang adalah pantai yang ada di sebelah timur pantai kukup. Dinamakan sepanjang karena memang pasirnya menghampar sangat panjaaaaaaang cocok banget buat berjemur dan jogging supaya langsing. Foto di sini harusnya pagi saat sunrise tapi karena capek kita semua bangunnya udah siang dan gagal dapat cahaya matahari yang warnanya kuning, meski begitu foto di sini tetep seru dan menyenangkan. Apalagi biayanya gratis. Hehehehe Walau aku harus merelakan kulitku gosong-gosong. Nggak apapa sih jadi ada pembenaran buat SPA tiap bulan :)

8.Pantai Baron
Salah satu sisi tersembunyi pantai Baron

Pantai Baron udah pada tau kan? meski sekarang popularitasnya sudah di geser sama pantai indrayanti dan pantai pok tunggal tapi pantai baron sebenernya tetep harus jadi salah satu destinasi wisata pantai kalau kamu ke gunungkidul. Pantai baron masih punya spot-spot menarik seperti sungai dengan air tawar dan pemandian di dalam gua, kamu juga bisa naik keatas bukit dan menikmati pemandangan dari atas. Kalau laper kamu nggak perlu khawatir, pantai baron punya banyak rumah makan dengan ikan segar dan harga yang terjangkau. Selain itu pantainya yang berpasir hitam dan lembut tentu menjadi daya tarik tersendiri. Jangan lupa kabari aku kalau kamu ke sini, siapa tahu aku bisa menemani karena rumahku dekaaaat sekali dengan pantai ini :)



Nah, itulah sedikit cerita soal preweddingku. 
Jangan segan buat tanya destinasi priwed di Jogja atau contact fotografer ke aku, cukup kirim email atau mention di twitter ya. Sampai jumpa di cerita kerempongan pre wedding story yang lain :)