Now here I am, trying to live without you

Pagi ini aku terbangun dengan hati yang terasa berbeda dari biasa, mungkin karena suhu udara di Jogja yang begitu dingin, mungkin karena kemarin terlalu banyak cerita menyedihkan yang aku baca, mungkin juga karena euforia pertemuan yang sudah mulai menguap. Jadi pagi ini saat menatap langit yang perlahan mulai berubah warna, aku kembali mengingat kehilangan itu. Setelah lama berpikir, akhirnya ku putuskan untuk menulis tentang kehilangan. Meski sesungguhnya saat ini aku lebih senang menyimpan dengan hati-hati semua perasaan yang aku miliki karena aku sedang tidak ingin berbagi.


Kehilangan memang tidak menyenangkan, akupun tidak pernah menyukainya. Kehilangan membuat kita terjaga di malam-malam sunyi, membuat gelisah di pagi hari, serta membuat kita merasa sepi ditengah hiruk pikuk siang hari. Kehilangan membuatku merasa terasing, membuatku sulit untuk tersenyum dan membuatku bertanya-tanya : apakah kebahagiaan itu akan datang lagi? 


Sayangnya kehilangan tidak pernah bisa kita hindari. 


Sejujurnya yang paling aku takutkan dari kehilangan adalah: bagaimana jika suatu hari nanti aku terbangun dan melupakan semua kenangan itu. Lupa akan wajah, lupa akan suara, lupa akan cerita, dan sekeras apapun aku berusaha mengingat semuanya aku tetap tidak bisa. Sementara kehilangan tidak mengijinkan kita untuk bertemu, mencari pun tidak lagi bisa, hingga akhirnya kita hanya bisa merindukan sosok tanpa wajah, tanpa suara dan tanpa cerita. Kita hanya tahu kita rindu, tapi lupa mengapa kita merindu. Kita hanya tahu ada sebagian hati kita yang kosong, namun tak tahu apa yang hilang. Sungguh menyedihkan.


Melupakan kehilangan pun suatu kemustahilan, karena biasanya semakin kita berusaha melupakan justru semakin kita mengingat kehilangan. Pada akhirnya memang tidak ada pilihan lain selain menghadapi kehilangan tersebut. Kita mungkin sesekali akan tersenyum dalam topeng kebahagiaan, lalu pada akhir hari melepas kembali topeng tersebut saat kita hanya ditemani sepi. Kita tetap berusaha menguatkan diri dan tetap menjalani hari-hari layaknya manusia lain karena toh pada kenyataannya sebanyak apapun kehilangan yang kita hadapi, bumi tetap berotasi seperti biasa. 


Pada akhirnya, kita hanya bisa berharap waktu bisa mengaburkan rasa pedih akibat kehilangan itu meski tentu saja pada kenyataannya waktu tak akan selalu bisa menyembuhkan. Mungkin yang terjadi sebenarnya adalah waktu membuat kita terbiasa hidup berdampingan dengan kehilangan, waktu perlahan-lahan membuat kita bisa berteman dengan kehilangan, menjadikannya rekan dalam perjalanan panjang kehidupan ini.  


Apapun kehilangan yang kamu hadapi saat ini, semoga setiap kita yang sedang merasa kehilangan bisa lekas berdamai dengan kehilangan itu. 




Lemonih terbuat dari lemon, jahe merah dan kayu manis

Sudah sejak lama aku terbiasa minum lemon hangat saat pagi hari, baik itu dengan campuran madu atau hanya lemon hangat saja. Selain membantu menjaga berat badan agar tetap stabil, minum lemon juga bagiku sangat membantu meningkatkan imunitas terutama di era pandemi seperti sekarang ini. Rasa asam segar di pagi hari buatku juga cukup efektif bikin melek lho, siapa bilang biar segar harus minum kopi?

Berhubung aku ini termasuk manusia mager yang suka males kalau harus peres-peres lemon di pagi hari - apalagi kadang ketemu lemon yang suka susah diperes meski sudah pakai alat - Jadilah aku mulai nyari-nyari ekstrak lemon yang bisa praktis dikonsumsi. Tahun lalu, aku nemu nih ekstra lemon yang menurutku kandungannya cukup lengkap yaitu Lemonih.


Bulir ekstrak dari lemonih

Lemonih merupakan ekstrak lemon yang mengandung ekstrak jahe merah dan kayu manis yang tentunya 100% alami. Kalau kalian amati, di dasar kemasan biasanya akan terdapat bulir-bulir lemon dan jahe yang menunjukan Lemonih memang dibuat dari bahan alami bukan cuma ditambahin rasa buatan saja sehingga saat dikonsumsi pun rasa jahe dan lemonnya cukup terasa. Aku pribadi lebih senang mencampur Lemonih dengan air minum suhu ruang agar rasanya tidak terlalu strong. Lemonih ini mempunyai beberapa manfaat yaitu :

  • ·      Menambah daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan tubuh
  • ·       Membersihkan usus dari toxin / racun dan menjaga kesehatan saluran pencernaan
  • ·       Membantu menyembuhkan GERD dan maag
  • ·       Membantu melancarkan BAB
  • ·       Membantu menurunkan berat badan dan mengecilkan perut

Cara konsumsinya mudah banget kok, kamu cukup minum 1 sdm lemonih 3x sehari yaitu saat bangun tidur, 20-40 menit sebelum makan siang dan sebelum tidur malam. Kalian bisa mengkonsumsinya secara langsung atau mencampur Lemonih dengan segelas air minum suhu ruang (tidak hangat).


Tambahkan lemonih ke dalam air minum

Kabar baiknya, Lemonih dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui tanpa takut mempengaruhi ASI karena bahan yang digunakan alami. Selain itu kandungan jahe dipercaya dapat membantu pemulihan ibu pasca melahirkan dan sebagai galactagogue yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI (sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501786/). Kandungan kayu manis dalam Lemonih juga kayu manis mengandung senyawa alami yang merangsang aliran ASI pada kelenjar susu. Namun tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ibu ingin berdiet saat menyusui yaitu :


1. Perhatikan asupan kalori

Saat menyusui sebenarnya ibu hanya membutuhkan tambahan kalori sebanyak 500 kal saja perhari atau setara dengan 1 porsi makan lengkap. Hal ini menunjukan ibu sebenarnya tidak perlu makan berlebihan atau 2x lipat dari porsi biasa. Saat menyusui juga biasanya ibu akan cenderung lebih mudah lapar, oleh karena itu pilihlah makanan dan cemilan yang berkalori rendah namun mengenyangkan seperti sayur dan buah. Perhatikan juga cara mengolah suatu makanan seperti misalnya pilih makanan yang direbus atau dikukus karena memiliki kalori lebih rendah dibandingkan makanan yang digoreng.


2. Perhatikan reaksi bayi

Saat berdiet perhatikan reaksi bayi, beberapa bayi sensitif terhadap makanan yang kita konsumsi. Misalnya ada bayi yang sensitif terhadap protein, sehingga saat ibu banyak mengkonsumsi protein maka bayi bisa saja menjadi rewel atau mengalami sembelit.


3. Perbanyak minum air putih

Minumlah air putih sebanyak 2-3 liter perhari, hal ini akan membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu meningkatkan produksi ASI. Ingat ya, ibu yang dehidrasi tentunya tidak bisa menghasilkan ASI yang melimpah.


4. Aktif bergerak

Ibu bisa melakukan olahraga atau aktif melakukan aktivitas sehari-hari. Ingat, pastikan luka pada perut sudah sembuh (jika ibu melahirkan secara SC) dan diastasis recti sudah menutup sebelum ibu melakukan olahraga. Mulailah olahraga dengan durasi, frekuensi dan intensitas yang ringan terlebih dahulu baru tambahkan intensitasnya sedikit demi sedikit setelah tubuh terbiasa.


5. Sabar dan konsisten

Tubuh kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membesar dan menjadi seperti sekarang, maka tentu saja tidak akan bisa kembali seperti saat kita gadis hanya dalam waktu singkat. Selalu sabar dan konsisten, jangan hanya fokus pada hasil namun jadikan prosessnya sebagai kebiasaan hidup yang sehat.

Nah buat ibu-ibu yang ingin tahu lebih lengkap mengenai tips diet setelah menyusui kalian bisa nonton video di Youtube Kriwilife atau klik di sini ya! Buat yang ingin beli Lemonih, bisa segera meluncur ke ecommerce atau bisa klik link ini ya!

Semoga sehat selalu!!!