Yuhuuuuuu nggak terasa ya udah 12 minggu alias 3 bulan jadi mrs.Supomo, time flies. 
Sebenernya sih maksud hati pengen nulis at least sebulan sekali, apa daya kalah sama mager mual muntah. Fyi di minggu ke 15 ini aku masih aja muntah kalo malem, teori mual muntah hanya pada trimester awal rupanya gugur hancur berantakan *lebay*

Eh.. Bentar-bentar, nikahnya baru 12mg kok hamilnya udah 15 mg? Jangan-jangan... *getok orang yang sotoy*

Bagi sebagian besar orang yang kurang paham, hal diatas tentu bisa menimbulkan tanda tanya besar. Kalo yang mempertanyakan tetangga sih masih agak mending, kalo yang mempertanyakan suami sendiri terus jadi insyekur trus jadi ditalak tiga gimana hayo? *amit-amit* *ketok meja*. Tapi bagi orang yang paham dan ngerti seperti dokter kandungan, bidan, perawat(yang pas pelajaran maternitas dulu merhatiin), mahasiswi kebidanan(yang pas diterangin fisiologi dan proses pembuahan nggak bolos), koas (yang rajin merhatiin dosen), dokter umum (yang pas stase maternitas dulu merhatiin) serta orang awam yng rajin baca buku pasti hal tersebut wajar adanya. Kenapa? KARENA UMUR KEHAMILAN DIHITUNG BERDASAR MENS TERAKHIR, BUKAN BERDASAR KAPAN "BIKIN" BAYINYA. 

Baiklah, meski sudah agak ku singgung di sini, sebaiknya aku jelasin lagi lebih detail soal siklus mens, masa subur dan soal pembuahan. Hitung-hitung mengingat kembali pelajaran ketika aku masih belia, hehehe

Menstruasi atau haid adalah hal normal yang terjadi pada wanita, hal ini terjadi secara berkala dan dipengaruhi hormon FSH-Estrogen atau LH-progesteron. Pada wanita siklus menstruasi biasanya terjadi setiap 28 hari, tetapi ada juga yang mempunyai siklus pendek ( dibawah 28 hari sekali atau 21 hari sekali) dan ada juga yang mempunyai siklus panjang (diatas 35 hari sekali). Normalnya menstruasi terjadi selama 2-8 hari, nah jika mestruasi terjadi selama lebih dari 15 hari itu tidak normal. Mengetahui siklus menstruasi kita itu sangat penting, khusunya bila sedang progam mengingikan anak (promil) atau malah sedang KB alami. Sebab dengan mengetahui siklus menstruasi kita, kita bisa menghitung masa subur. Oleh sebab itu biasakan mencatat saat menstruasi setiap bulan. 

Masa subur adalah saat dimana sel telur matang dan siap dibuahi sehingga pada saat masa subur kemungkinan seorang wanita untuk hamil lebih tinggi daripada saat tidak subur. Simplenya masa subur adalah masa 14 hari sebelum mens berikutnya. Cara menghitung masa subur ada beberapa cara, yaitu dengan perhitungan kalender, dengan memperhatikan suhu tubuh (biasanya meningkat saat masa subur) dan dengan memperhatikan lendir vagina (biasanya lebih encer saat masa subur). Tapi kali ini, aku jelasin metode dengan perhitungan kalender saja yak. Hehehe

1. Untuk orang dengan siklus menstruasi teratur (28 hari sekali)

          Caranya cukup mudah, karena mensnya teratur dan terjadi setiap 28 hari sekali maka masa suburnya adalah 14 hari sebelum mens berikutnya, atau dengan kata lain, 28-14 = hari ke 14. Misalnya melati mens pada tanggal 1 januari 2015 ( hari pertama mens disebut hari 1) maka, masa subur melati adalah tanggal 1+14= 15 januari, kemudian karena sprema bisa hidup selama 3 hari maka, masa subur melati dianggap tanggal 13,14,15,16,17 januari 2015. Is easy, isnt it?

2. Untuk orang dengan siklus tidak teratur

Nah ini sedikit tricky, kita harus melihat dan mempelajari siklus menstruasi kita terlebuh dulu (itulah gunanya mencatat). Lalu masa suburnya dihitung dengan cara, pilih siklus paling panjang dan paling pendek dari siklus mens kita, nah kemudia dari siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18. Misalnya, sebut saja namanya mawar. Mawar mens pada tanggal 1 januari 2015, dari hasil pengamatan setahun didapati bahwa siklus menstruasi mawar yang paling panjang adalah 55 hari, sedang yang paling pendek adalah 25 hari. Jadi masa subur mawar adalah  55-11 = 44, dan 25-18 = 7 , jadi masa subur mawar adalah antara hari ke 7 sampai hari ke 44 atau antara tanggal 8 januari- 14 februari. Buset panjang amat? Iya, karena siklus yang tidak teratur jadi sulit menentukan kapan pasnya.

Nah, dari penjelasan diatas bisa dibayangkan kan kalau ada orang yang habis nikah langsung hamil, lha kalo nikahnya pas masa subur? Dan dengan penjelasan masa subur diatas seharusnya (seharusnya lho ya) bisa dimengerti kalau ada selisih antara usia kehamilan dengan usia pernikahan. Selama selisihnya masih antara 2-4 minggu kita masih bisa mengasumsikan kalau dia menikah saat masa subur. Nah kalau nikahnya baru 3 bulan tapi hamilnya udah 7 bulan ya itu lain lagi ceritanya ya... :)

Lalu kalau mensnya nggak teratur, misal 2 bulan yang lalu trus pas nikah langsung hamil juga gimana dong? Masak hamilnya juga dihitung sejak mens terakhir?

No, sekarang jaman sudah canggih. Ada sebuah alat yang bernama USG atau Ultrosonografi, alat ini bisa kok buat menghitung usia kehamilan. Bahkan sekarang ada yang namanya USG transvaginal yang bisa mendeteksi kehamilan lebih dini lagi. USG untuk menentukan usia kehamilan memang paling akurat dilakukan saat usia kehamilan masih muda, pada trimester 1 kehamilan usia kehamilan akan diukur berdasar diameter kantong kehamilan (biasanya sudah bisa dilihat saat usia kehamilan 5mg ) atau berdasar jarak antara kepala-bokong (crown-rumph length). Sedang pada kehamilan yang sudah lebih besar lagi,usia kehamilan bisa diukur dari diameter kepala, perut dan tulang paha. Jadi kalau ragu soal usia kehamilannya ya mending usg aja. 

Semoga penjelasan diatas cukup bisa dipahami dan bisa mengurangi (kalau tidak bisa menghilangkan) prasangka buruk ya, kalau ada yang kurang dipahami atau ingin ditanyakan bisa kontak email atau koment saja, akan diusahakan dijawab. Mumpung kerjaan cuma gegoleran sambil browsing baju hamil yang makin kesini makin minta dibeli *menatap suami dengan senyum manis*.