Review : Retinol Reface dari Indeed Laboratories

Retinol Reface Indeed Laboratory

Halo!

Tahun baru, semangat baru dan juga usia baru. Memang waktu begitu cepat berlalu hingga akhirnya suatu pagi kita terbangun dan menyadari betapa usia kita tak lagi muda. Sejak menginjak usia 25 tahun aku mulai melirik produk-produk anti aging yang ada di pasaran dan sesungguhnya aku sangat tertarik dengan retinol. Namun sayangnya retinol adalah salah satu bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan menyusui sehingga aku harus menunggu Keira berhenti menyusu baru bisa mencoba skincare yang mengandung bahan aktif retinol.

Retinol adalah nama lain dari vitamin A yang efektif merangsang pergantian sel-sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Selain itu retinol juga merupakan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.Retinol banyak juga tergandung dalam rosehip seeds oil yang konon tetap bisa digunakan saat hamil karena kandungannya relatif sedikit. Karena khasiatnya tersebut retinol banyak digunakan dalam produk-produk anti aging. Namun pemakaian retinol kadang membuat kulit terasa kering, mengelupas dan sedikit kemerahan karena itu jika kamu baru pertama kali memakai retinol harap memperhatikan reaksi yang ada tersebut. 

Suatu hari, salah satu sahabat memberiku Retinol Reface dari Indeed Laboratories untuk dicoba karena kebetulan dia sedang hamil dan tidak bisa menggunakan produk tersebut. Pucuk dicita ulam pun tiba, akhirnya aku berkesempatan mencoba dan merasakan sendiri khasiat retinol yang memang ajaib ini.

Retinol Reface ini diklaim terdiri dari tiga jenis retinol yang dapat membuat kulit terlihat lebih mudah, halus dan lembut. Kombinasi retinolnya diklaim dapat dengan efektif menghilangkan kerutan pada wajah, meningkatkan produksi collagen, mengurangi bekas luka dan memperbaiki tektur kulit. Sangat menarik bukan?

Packaging


Tutupnya pump, jadi higienis!
Aku suka banget nih sama packagingnya Retinol Reface, jadi dia itu bentuknya tube tapi tutupnya pump gitu jadi enak banget untuk ngeluarin produknya. Tutup yang begini juga bikin lebih mudah mencegah produk beleberan kemana-mana. Soalnya aku tuh suka males sama yang tutupnya puteran itu lho, selain tutupnya sering nggelinding juga potensial ambil produknya kebanyakan.

Ingredients
Ingredients

Water (Aqua/eau), dimethicone isodecyl neopentanoate, isononyl isononanoate, cetearyl alcohol, propanediol, caprylyl methiocone, cetyl alkohol, glycerin, pentylene glycol, glyceryl stearate, dimethicone crosspolymer, dimethyl isosobirde, cetearyl glucoside, PEG-100 stearate, butylene glycol. 4-T-Butylcyclohexanol, Phenoxyethanol, caprylyl glycol, sodium acrylate/sodium acryloyldimethyl taurate copolymer, isohexadecane, xanthan gum, glycine soja (soybean) oil, hydroxypinacolone retinoate, polysorbate 80, carbomer polysorbate 20, retinol palmitoyl tertrapeptide-7, palmitoyl tripeptide-1, acacia senegal gum, propylene glycol alginate, tocopherol.

Tekstur
Tekstur

Tekstur Retinol Reface ini lightweight cream dengan warna agak kuning pucat. Ketika di pakai diwajah untuk sesaat wajah kayak ada lapisan lilinnya gitu tapi nggak beberapa lama kemudian langsung meresap dengan baik. Meski begitu, pemakaian skincare selanjutnya memang harus menunggu beberapa saat sampai creamnya terserap sempurna karena kalo nggak aku merasa kayak agak-agak peel of gitu creamnya. 

Waktu Pemakaian
Aku memakai Retinol Reface ini sekitar 2-3 pump untuk satu wajah. Retinol Reface ini diasarankan hanya digunakan pada malam hari dan paginya harus menggunakan sunscreen. Meski menurut Indeed laboratories Retinol Reface boleh dipakai setiap hari namun aku sendiri memakai Retinol Reface ini setiap dua hari sekali selang seling dengan serum yang lain.

Retinol sebenarnya juga aman digunakan dengan AHA/BHA tapi jika kulitmu termasuk sensitif sebaiknya kedua bahan aktif ini tidak digunakan secara bersamaan.

Performa
Aku sukaaaaaaa banget Retinol Reface ini!
Kalau malamnya pakai Retinol Reface pagi itu wajah benar-benar terasa halus dan lembut, tekstur kulit beneran membaik sehingga garis-garis kerutan di wajah jadi tersamarkan. Sayangnya kalau aku pakai tiap hari, wajah jadi berasa kering. Menurutku dipakai dua hari sekalipun, Retinol Reface ini sudah memberikan hasil yang memuaskan ya. Retinol Reface ini formulanya lembut banget sehingga di kulitku nggak menyebabkan merah-merah, kulit ngelupas ataupun reaksi lain seperti perih atau panas di kulit. Walaupun setelah rajin pakai kulitku nggak langsung jadi kayak kulit anak 17 tahun tapi menurutku Retinol Reface beneran bikin kulitku membaik, bekas jerawat memudar dan pori-pori pun nampak lebih mingkem. Karena tekturnya yang mild aku ssrankan Retinol Reface ini untuk mereka yang baru nyoba pakai Retinol atau yang kulitnya sensitif. Retinol Reface ini harganya sekitar Rp 385.000 dan sayangnya masih susah di dapat di Indonesia. (Kalau beruntung bisa ada yang ready di belanjamimo.net kalau nggak ya harus pre order)

Kesimpulan
Plus :
+ Menghaluskan kulit wajah
+ Memperbaiki tekstur kulit
+ Menyamarkan kerutan di wajah

Minus :
- Saat diaplikasikan seolah ada lapisan lilinnya, meski ketika sudah terserap nggak masalah.
- Susah didapat

REPURCHASE ? YES!!

Disclaimer : Semua review yang aku buat merupakan produk yang aku beli sendiri dan benar-benar aku coba sendiri. Tidak semua orang memiliki kulit yang sama dan reaksi pada tiap orang bisa jadi berbeda,selain itu setiap orang juga memiliki reaksi alergi yang berbeda-beda. Sebaiknya lakukan patch test atau mengecek komposisi sebelum mencoba suatu produk

0 komentar:

Post a Comment

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)