Cerita Tentang ASI Keira part 2 (Penyimpanan ASI Perah)

ASI Perah

Pertanyaan yang umum ketika membahas masalah asi perah adalah , "Bisa tahan berapa lama?" Atau "Bisa di simpan di mana?", nah kali ini aku akan sedikit cerita tentang penyimpanan ASI perah ini ya..

Yang pertama adalah tentang media penyimpanan.
Secara umum media penyimpanan ada dua yaitu botol dan plastik khusus ASIP yang BPA free. Botol masih dibagi menjadi botol kaca dan botol plastik khusus ASI yang BPA free. Kedua media ini sebaiknya digunakan dalam kondisi bersih dan steril supaya ASI lebih tahan lama dan tidak cepat rusak. Untuk kantong plastik khusus ASIP biasanya sudah presterilised dari pabriknya, sedang untuk botol kita bisa mensterilkan dengan cara direbus maupun disteril dengan alat.


1. Botol Kaca
Botol Ex UC (kiri) dan Botol tutup karet (kanan)

Aku memakai dua jenis botol kaca, yang satunya botol exs UC 1000 dan satunya lagi botol dengan tutup karet (ada merk BKA ada botol rekondisi). Keuntungan botol kaca adalah dia reuse alias bisa digunakan kembali jadinya lebih hemat dan lebih go green. Kelemahannya dia memakan banyak tempat di freezer. Kalau ditanya mana yang lebih enak, botol ex UC apa botol tutup karet? Aku pribadi senang yang tutup karet, karena dia mudah di bersihkan dan takarannya pas yaitu 100cc tetapi kelemahannya botol ini kalau kepenuhan tutupnya bisa terbang mental melayang, jadi ASInya rusak. Solusinya sih kalau aku,biasa tutupnya aku kasihin solasi gede. Hehehe

Sedangkan botol UC, bisa muat sampai 130cc dan tutupnya nggak bakal muncal kemana-mana karena modelnya uliran, tapiii mulut botolnya kecil jadi PR banget ngebersihinya. Nah buat yang pakai botol ex UC sebaiknya tutupnya wajib diganti ya, karena tutup botol UC itu kan bisa teyengan dan kurang rapat, akibatnya asi yang didalamnya bisa terkontaminasi. Lagian tutupnya cuma 400-500 rupiah aja kok di toko, muraaah kalo dibandingkan dengan kesehatan anak kita dan kualitas asi kita. 

2. Plastik khusus ASIP
Plastik khusus ASIP

Untuk plastik ASIP aku pernah mencoba baby grow, natur, little giant, Sunmum dan Momo. Natur, momo dan baby grow adalah plastik dengan single zip dengan bagian bawah yang datar sehingga bisa dibekukan dalam posisi tidur dengan hasil akhir kotak rapi. Sedangkan sunmum adalah plastik dengan triple zip sehingga lebih aman dan plastiknya lebih tebal. Plastik khusus ASI biasanya sudah di steril sama pabriknya, jadi kita tinggal memakai. Sejauh ini yang favorit tetep momo dan sunmum, karena harganya reasonable dan bahannya lebih tebal dibanding plastik sekelasnya. Malah konon gosipnya, Sunmum memakai bahan plastik yang sama dengan Lasinoh, plastik ASIP ngehits di luar negeri sana. Penggunaan plastik khusus ASIP dalam waktu lama sebenarnya masih mendapat pro dan kontra, di samping karena tidak goo green ada beberapa sumber yang menyebutkan  penggunaan plastik khusus ASI sebaiknya hanya boleh untuk waktu 3 x 24 jam saja dikarenakan plastik lebih rentan bocor atau terkontaminasi. Dalam hal ini, silahkan sesuai keimanannya masing masing ya ibuk-ibuk, aku pribadi menyimpan ASIP beku dalam plastik selama 2 bulan di deep freezer karena aku yakin plastikku tidak bocor, tertutup dengan aman, dan aku simpan di freezer khusus ASI. 

Kedua tentang cara penyimpanan.
Penyimpanan ASI dengan menggunakan plastik khusus.
Prinsip penyimpanan ASI sebenarnya sederhana sekali, ASI tidak boleh mengalami perubahan suhu yang teralalu ekstrim dan harus di simpan dengan steril. Selain itu ASI hanya boleh melewati satu siklus perubahan suhu supaya kandungan vitamin dan mineralnya tidak rusak. Maksidnya, jika sudah dicairkan ASI tidak boleh dibekukan lagi, jika sudah dipanaskan atau sudah diubah menjadi suhu ruang ASI tidak boleh didinginkan lagi. Karena itu langkah yang biasa aku lakukan untuk penyimpanan asi adalah :

1) Setelah diperah, masukkan ASI kedalam botol/plastik khusus ASI kemudian beri label nama, tanggal, dan jumlah ASI. Menurutku pemberian label ini penting, selain kita bisa menghitung jumlah stok ASI kita, dengan penempelan label ini kita bisa menerapkan prinsip fifo (frist in frist out) atau memakai ASI terlama yang ada di kulkas dulu dengan mudah. Hal ini juga akan memudahkan kita dalam menata stok ASI kita atau jika misalnya ASI itu akan kita donorkan. 
2) Setelah itu diamkan ASI sebentar dalam suhu ruang. Biasanya sambil mendiamkan ASI, aku beberes alat pumpingnya sehingga semua bisa seleasi berbarengan.
3) Masukkan ASI kedalam chiler sebentar, sekitar 10 menit. Bagian ini sering ke skip apalagi kalo merah di kantor atau waktu dini hari. Hehehe ampun deh! Tapi sebaiknya bagian ini tetap dilakukan ya.
4.) Masukan ASI kedalam freezer, letakkan di belakang ASI yang lebih dahulu diperah. Jadi arah menatanya adalah kebelakang ya, ASI terbaru ada di barisan belakang bukan di barisan depan. Khusus untuk plastik ASI, penyimpanan di freeser pertama dalam posisi gepeng alias tidur, nanti setelah beku baru ditata sedemikian rupa supaya rapi dan hemat tempat.
5. ASI perahan boleh digabung dengan ASI perahan pada jam lain asalkan suhunya sama dan jedanya tidak lebih dari 12 jam. Jadi ASI perahan jam 9 boleh dicampur dengan ASI perahan jam 12, caranya taruh ASI jam 9 di chiller, setelah mompa jam 12, taruh ASI jam 12 di chiler juga. Setelah suhu keduanya sama campur dalam satu wadah baru bekukan.

Penyimpanan ASI dengan botol kaca


Edited : ASI yang berubah menjadi kuning ketika di bekukan merupakan hal wajar. 

Ketiga Tempat Penyimpanan ASI.


Prinsipnya semakin dingin suhu tempat penyimpanan ASI semakin lama ASI bisa di simpan. Penyimpanan ASI sebaiknya di sendirikan dalam freezer atau kulkas khusus ASI, but i know nggak semua ibu seberuntung aku yang punya deep freezer gratisan di rumah. Nah kalau yang nggak ada freezer khusus atau kulkas khusus dan enggan beli karena nggak tau kelak mau buat apa, jaman sekarang udah bisa sewa kok! Sewanya sekitar 100-150 ribu perbulan. Nah kalau misalnya nggak ada yang nyewain freezer di deket rumah, dan akhirny terpaksa pakai kulkas yang ada, Tenang! Masih bisa diakalin kok! Caranya, masukan ASI yang sudah di simpan di botol/ plastik kedalam wadah tertutup/tupperware sehingga tidak terkontaminasi lingkungan sekitar. Kalau perlu simpan bahan makanan lain dalam wadah tertutup juga untuk meminimalkan kontak dengan tempat ASI kita. Plus, jangan taruh terasi atau ikan laut atau bahan makanan berbau tajam lainnya di dekat ASI kita ya.

Untuk ketahanan ASI bisa dilihat dalam gambar berikut, untuk ASI yang sudah diminumkan (sudah kena air liur bayi) sebaiknya tidak diminumkan lagi/langsung buang, atau kalau tetep mau di minumkan tidak boleh lebih dari satu jam.


Sekian cerita tentang ASI kali ini, feel free to share your experience too or to ask anything about ASIP ! Karena kita adalah pejuang ASI, yeay!!


3 comments:

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)