Pregnancy Journey : TORCH dan Kehamilan




Sebenernya udah lama mau ngepost soal ini, berhubung pada awal kehamilan sempat panik karena hasil test igG Rubellaku lumayan tinggi alias positif.  Rencananya sebelum hamil aku memang mau test igG dan igM TORCH biar bisa diobati kalau ada masalah, namun berhubung habis nikah langsung hamil jadi ya.. cuma bisa berserah saja kalo ada yang nggak beres. Untungnya meski angka igG ku lumayan tinggi, angka igM ku normal jadi aku bisa menjalani kehamilanku dengan lega. Bagi yang belum tau, igM mengacu pada antibodi yang dihasilkan segera setelah kita terpapar suatu penyakit, sedangkan igG mengacu pada respon nanti. IgG umumnya memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu yang spesifik.

Makanya buat mommy yang berencana hamil, aku sarankan buat tes TORCH dulu biar bisa menjalani kehamilannya dengan tenang. Dan mengingat harga skrening TORCH ini lumayan mahal, maka sebaiknya di masukkan dalam anggaran setelah menikah. 

Nah apa sih TORCH itu? Kenapa begitu sering di dengung-dengungkan? 
TORCH adalah singkatan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simpleks (HSV 1, HSV 2). Pada dasarnya TORCH itu nggak bahaya asalkan di derita saat TIDAK hamil. Namun bagi ibu hamil, TORCH ini berbahaya karena dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir dengan organ yang belom semputna dan cacat bawaan. Dampak TORCH bagi bayi yang terinsfeksi selama dalam kandungan di antaranya : gangguan syaraf, mata (misalnya katarak konginetal) , pendengaran, paru-paru,jantung, motorik, kognitif, hidrosefalus, mikrosepalus bahkam bisa sampai menyebabkan retardasi mental.

TORCH kadang identik dengan hobi memelihara kucing, hewan berbulu lainnya, burung dara atau hobi makan makanan yang kurang makan. Yah.. Hal itu tidak sepenuhnya salah, karena virus TORCh kadang memang bersemayam di hal-hal tersebut.

Nah, sayangnya masih banyak yang enggan melakukan tes TORCH ini sebagian karena memang belum mengetahui bahayanya, sisanya karena harganya yang relatif mahal. Untuk satu kali test TORCH lengkap (IgG dan IgM)  biaya yang dibutuhkan aekitar 2,5 sampai 3 juta. Namun kalau melihat bahaya yang bisa ditimbulkan, imho nggak ada salahnya melakukan tes skrening TORCH ini.  Toh kita masih bisa menabung kan? Masak beli gadget aja bisa nabung buat Skrening nggak bisa?

Idealnya tes TORCH dilakukan oleh.

  • Perempuan yang akan hamil atau berencana hamil.
  • Perempuan yang sedang hamil bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah periksa sebelumnya.
  • Perempuan yang mengalami keguguran berulang. 
  • Bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi TORCH.

Setelah tes lalu bagaimana cara membaca hasilnya?


Pada toxoplasma, kadar igM dan igG meningkat pada waktu yang hampir bersamaan dan bertahan untuk waktu yang lama. Bila titer igM dan igG positif (tinggi), artinya kita sedang terinfeksi dan sebaiknya kehamilan ditunda lalu melakukan pengobatan. Bila titer igG tinggi (positif) tetapi igM negatif maka tandanya tubuh sudah memiliki kekebalan dan dapat hamil walaupum resiko infeksi kecil.

Pada Rubella, jika igM positif dan igG negatif berarti sedang ada infeksi dalam tubuh, sehingga kehamilan sebaiknya ditunda minimal 3 bulan hingga terbentuk kekebalan terhadap virus ini. Bila hasilnya igG positif dan igM negatif artinya tubuh sudah pernah terinfeksi dan memiliki kekebalan terhadap virus ini, bila IgM dan IgG dua duanya positif maka tandanya tubuh mengalami infeksi berulang yang tidak akan membahayakan janin. Jika keduanya negatif, sebaiknya segera melakukan vaksinasi rubella untuk mencegah infeksi selama hamil dan kehamilan sebaiknya ditunda minimal 3 bulan setelah vaksinasi.

Pada cytomegalovirus, karena tidak ada pengobatan spesifik dan vaksinasi yang dapat mencegah infeksi bila kita terinfeksi ulang, kekebalan yang terbentuk tidak akan mencehah infeksi kongenital pada janin, maka hanya hasil igG positif dan IgM negatif atau keduanya negatif yang memungkinkan kehamilan aman. Bila hasil igM positif dan igG negatif atau igM dan igG positif maka diperlukan pengawasan ketat selama kehamilan terhadap perkembangan janin.

Pada herpes simpleks, hasil imunologi menjadi lebih berguna bila disertai dengan gejala klinis yang muncul saat ini atau sebelumnya. Baik infeksi pertama kali (igM positif dan igG negatif) atau infeksi berulang (igG dan igM positif) tetap memberikan resiko infeksi kongenital pada janin walau kemungkinan lebih besar pada infeksi pertama kali. Karena itu sebaiknya HSV diobati dulu sebelum hamil, dan karena HSV termasuk infeksi menular seksual maka pasangan juga sebaiknya diobati. 

Jadi, yakin masih males skrening TORCH setelah tau tentang torch dan bahayanya pada kehamilan?

0 komentar:

Post a Comment

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)