Luka Hati yang Tak Terobati

Menatap masa lalu. 


Koe lungo pas aku sayang-sayange,
Tanpo pamit koe ngadoh ngono wae..

Waktu dengar lagu ini, akutu langsung keingetan orang-orang yang pernah aku tinggal begitu aja atau yang pernah ninggalin aku gitu aja. Tunggu! Jangan GR dulu, ini bukan melulu tentang kekasih hati lho yaaaa~ tapi juga teman, sahabat, saudara, dan banyak lagi. Dan setelah cek dan ricek hati ternyata tetep ada sesuatu yang 'kurang' kalau kita ninggalin suatu masalah begitu aja tanpa diselesaikan terlebih dahulu.

Pertama kali aku merasa ditinggalkan itu ketika umurku masih bisa dihitung dengan jari. Waktu itu aku ditinggalkan oleh orang yang begitu dekat, aku sayangi dan sungguh tak kusangka akan meninggalkan aku gitu aja, tanpa pamit, tanpa keterangan apapun. Lama waktu berselang, ternyata kejadian itu berpengaruh pada sikapku dalam menghadapi suatu masalah. Aku lebih suka pergi begitu saja. Mungkin beberapa sahabat, teman, mantan pacar dan suami tahu tentang hal ini. Aku lebih memilih diam, tak menjawab pesan, tak mengangkat telepon atau tidak bicara, aku memilih pergi karena bagiku ketika aku tak lagi merasa suka dan cocok denganmu, byeeee you doesnt exist anymore. Jika aku terpaksa berhadapan denganmu, mungkin aku akan bersikap baik tapi jauh di dalam sana aku akan berkata " Terserah, i dont care anymore. " Yup itulah aku!

Tapi ternyata sikapku itu malah membuat luka hatiku nggak pernah bisa sembuh total. Ibarat kata kena duri dan durinya dibiarkan saja, luka dan kulitnya mungkin akan menutup tapi duri yang tersisa dan nggak dicabut akan membuat kita merasa sakit terus-terusan. Hati juga begitu.

Seiring waktu berganti, ternyata tetap saja ada luka yang tak terobati. Bagaimana bisa? Bukankah katamu dulu waktu akan menyembuhkan segalanya?

Ternyata masalah yang begitu saja diabaikan dan tidak diselesaikan menyisakan luka yang tak pernah bisa terobati. Selalu ada "if only..." Dan "What if.." yang menghantui. Of course, i am only a human. Aku pun pernah meninggalkan orang yang pernah ku cintai tanpa keterangan apapun dan tentu saja itu melukainya. Juga sahabat yang kutinggal begitu saja tanpa mungkin dia tahu apa sebabnya. Mungkin, tanpa sadar aku telah menciptakan luka yang tak terobati pada diri mereka. Pun aku juga pernah ditinggal. Dan kepergian mereka selalu meninggalkan tanda tanya yang sama : Mengapa? Bagiamana jika?

Sebagian orang mungkin tak pernah bisa meninggalkan kenangan dan masa lalunya, bukan karena masih ada perasaan yang tertinggal. Namun karena mereka masih berusaha mencari jawaban.

Belajar banyak dari kegagalan di masa lalu, kini aku berusaha mengobati satu per satu luka itu dan berusaha tidak membuat luka baru. Untung, aku bertemu dengan suami yang begitu sabar karena tentu saja dalam proses ini aku belajar bersama dia. Belajar untuk tidak lari ketika ada masalah, belajar untuk berkata " Aku nggak suka kalau kamu... Abcdefghijklmnop" alih-alih pergi tanpa kata. Belajar menghadapi kenyataan dan meminta maaf ketika salah, bukannya membiarkan kesalahan itu karena gengsi meminta maaf. 

Tentu saja tak mudah mengakui bahwa kita pernah salah pada suatu masa, bahwa kita pernah melukai yang lainnya karena kesalahan itu. Tak mudah juga mengatakan betapa kita tak suka pada perkataan dan sikap seseorang, tak mudah jujur padanya bahwa ia melukai kita. Tentu saja tak enak menghadapi masalah, tak nyaman menghadapi kemarahan orang lain, tapi percayalah tanpa menghadapi hal itu kita tak akan menyelesaikan apa yang pernah kita mulai. Kita hanya akan berlari dari masalah, dihantui perasaan bersalah, dihantui pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawabannya, dan tentu saja luka hati kita tak akan terobati. 

Diakui atau tidak, setiap orang pasti punya luka itu. Ada yang mengakuinya namun tak sedikit yang menyembunyikannya dalam-dalam di dasar hati terdalam. Pura-pura melupakannya, hingga malam tiba dan luka itu kembali datang. Mengabaikannya namun bertanya tanya mengapa ia tak juga kunjung bahagia. Padahal jalan satu-satunya untuk mengobati luka itu adalah dengan berdamai dan menghadapinya. Siapkah kamu?? 

0 komentar:

Post a Comment

Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)